Budidaya Tanaman

Budidaya Tanaman Bayam (Amaranthus)

Budidaya Tanaman Bayam (Amaranthus)

Budidaya Tanaman Bayam (Amaranthus), Budidaya Tanaman Bayam (Amaranthus), Budidaya Tanaman Bayam (Amaranthus), Budidaya Tanaman Bayam (Amaranthus), Budidaya Tanaman Bayam (Amaranthus), Budidaya Tanaman Bayam (Amaranthus), Budidaya Tanaman Bayam (Amaranthus), Budidaya Tanaman Bayam (Amaranthus), Budidaya Tanaman Bayam (Amaranthus),

Mempersiapkan semua kebutuhan

Sebelum benar- benar terjun di bidang pertanian terutama dalam budidaya sayuran bayam berikut ini adalah beberapa langkah yang mungkin bisa di terapkan.

  • PERSIAPAN LAHAN
  1. Pembersihan lahan dari rumput/gulma serta bekas akar tanaman yang tersisa, agar pertumbuhan tanaman tidak terganggu dari inang hama dan penyakit
  2. Pembajakan tanah dan merotari jika dengan traktor sedalam 30-40 cm untuk menggemburkan tanah dan memperbaiki draenasi dan aerasi tanah
  3. Pemberian kapur dolomit bersamaan dengan olah tanah jika pH tanah <5,5.
  4. Pembuatan bedengan dengan ukuran lebar 110 cm tinggi 20-25 cm disesuaikan musim, lebar hamparan tanah untuk merambat 200 cm lebar selokan 50-60 cm
  5. Pemberian pupuk kandang pada bedengan dan diaduk merata hingga gembur, kebutuhan per hektar 5 ton
  6. Pemberian pupuk dasar UREA 50 kg, SP.36 100 kg, KCL 75 kg/Ha.
  7. Penutupan permukaan bedengan dengan tanah dari parit hingga merata.
Budidaya Tanaman Bayam (Amaranthus)
  • PENANAMAN
  1. Kebutuhan benih bayam per hektar sekitar 3000 s.d 3500 gram.
  2. Lakukan penyiraman bedengan sebelum penanaman hingga basah merata.
  3. Pembuatan alur penanaman melintang di permukaan bedengan dengan bilah bamboo yang runcing di bagian ujungnya sedalam 1,5–2 cm. Jarak antar alur 15–20 cm. Jika untuk tujuan panen benih buat lubang tanam dan gunakan jarak tanam 30 x 20 cm.
  4. Tanam benih di alur yang telah dibuat dengan cara di tebar tipis, kerapatan 3–4 benih per 1 cm panjang alur.
  5. Tutup alur dengan tanah tipis atau campuran sekam padi ketebalan 0,5–1,0 cm.
  6. Lakukan penyiraman rutin dengan Gembor/emrat yang halus percikannya.
  • PEMUPUKAN SUSULAN
  1. Pemupukan susulan dilakukan mulai umur 10 HST dengan pupuk NPK Mutiara yang di larutkan 5 gram/ liter air
  2. Umur 15 HST lakukan pupuk susulan ke 2 Urea 200 kg, dan Kcl 75 kg per hektar dengan cara di campurkan kedua pupuk dan di taburkan di alur antar baris tanaman.
  • PEMELIHARAAN TANAMAN
  1. Penjarangan tanaman

Apabila system tanam di alur perlu dilakukan penjarangan jika tumbuh terlalu rapat, ini sebaiknya di umur 15 HST sebelum dilakukan pupuk susulan ke 2.

  1. Penyiangan Gulma

Penyiangan dilakukan agar tidak terjadi perebutan unsur hara di dalam tanah antara gulma dengan tanaman utama, lakukan penyiangan pada ssat umur 10–15 HST. Sebelum pemupukan susulan ke-2.

  1. Penyiraman Tanaman

Penyiraman tanaman sebaiknya optimal karena umur tanaman bayam sangat pendek sekitar 25 – 30 HST

Pada saat awal sebelum tumbuh lakukan penyiraman dengan cara Leb atau dengan embrat yang halus percikanya.

  • HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
  1. Ulat perusak daun (Plutella Xylostella),Ulat kecil berwarna hujau muda dengan Panjang 7-10 cm. Menyerang pucuk tanaman. Pengendalian kimia dengan insektisida Decis 2,5 EC atau Buldok 25 EC sesuai anjuran di petunjuk kemasan.
  2. Leaf Miner (Liriomyza sp.) Hama penggorok daun atau leaf miner, larvanya  menyerang lapisan dalam daun dan menyisakan kulit daunya.Pengendaliannya dengan insektisida Trigard 75 WP.
  3. Penyakit Dumping Off (Pythium sp.) Menyerang pangkal batang di tanaman muda bercak coklat kehitaman yang menyebabkan tanaman rebah dan layu. Pengendalian dengan penyemprotan Previcur N sesuai anjuran.
  4. Busuk Daun (Botrytis sp.) Gejala serangan bercak basah coklat kehitaman di daun, bentuk tidak beraturan, Pengendalian dengan Fungisida Kocide 60 WDG atau Bion- M 1/48 WP.
  • PANEN
  1. Panen bayam umur 25 – 30 HST
  2. Lakukan penyiraman sehari sebelum panen agar memudahkan pencabutan tanaman.
  3. Cabut tanaman dengan akarnya agar dapat mempertahankan kesegaran tanaman.
  4. Cuci akar tanaman dan susun di rak terbuka spy di angin angin agar bekas air cucian bisa tiris.
  5. Ikat hasil panen biasanya setiap 200 atau 250 gram

Source : RND

bcablog

View Comments

  • Thank you for the incredible effort you've put into creating this website. It has been an invaluable source of information, and I'm deeply grateful for your generosity. Your dedication to providing valuable information is evident, and I am truly grateful for the impact this website has had on my life. Thank you for providing such a valuable resource for continuous learning. Thanks! ID : CMT-6WKF8WU24YBXYN5LRB

  • Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.

  • You've done an impressive work on your website in covering the topic. I am working on content about Search Engine Optimization and thought you might like to check out and let me what you think.

Recent Posts

Secrets to Choosing the Best Cucumber Seeds for a Bountiful Harvest

Cucumber Seeds: Choosing the Best for Your Garden Cucumber is one of the most versatile…

1 day ago

Common Mistakes for Beginners in Cucumber Cultivation

Cucumber is a plant that is closely related to watermelon, winter melon, and cantaloupe. This…

2 months ago

Benefits of Cucumber in Agriculture

Cucumber (Cucumis sativus) is a significant crop in the agricultural sector. Apart from being a…

3 months ago

Betras 9 F1 The Secret to Bumper Corn Harvests

Betras 9 F1 The Secret to Bumper Corn Harvests Ever imagined a vast cornfield with…

3 months ago

The Ninth Crop Seed Festival: Strategic Steps Towards Indonesia’s Food Self-Sufficiency by 2045

The Ninth Crop Seed Festival: Strategic Steps Towards Indonesia's Food Self-Sufficiency by 2045 To promote…

4 months ago

Petani Makmur dengan Benih Jagung Super merk Bintang asiA yang Tahan Serangan Hama dan Hasil Melimpah

Di tengah tantangan iklim yang tak menentu dan serangan hama yang semakin ganas, petani Indonesia…

4 months ago