Tanaman cabai merupakan komoditas penting dalam dunia pertanian, namun keberhasilannya seringkali terancam oleh berbagai jenis hama. Hama-hama ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada daun, bunga, hingga buah cabai. Untuk membantu Anda mengatasi masalah ini, berikut lima jenis hama utama pada tanaman cabai beserta cara menanggulanginya.
Ciri-ciri & Dampak:
Thrips adalah serangga mungil berwarna putih, kuning, atau hitam yang menyerang daun, bunga, dan buah cabai dengan cara mengisap cairan tanaman. Serangan hama ini bisa menyebabkan daun menggulung, bunga rontok, dan buah tampak cacat. Thrips tergolong hama polifag yang dapat menyerang berbagai jenis tanaman.
Cara Mengendalikan Thrips:
Lakukan sanitasi lahan dan potong bagian tanaman yang terinfeksi.
Tanam tanaman perangkap seperti bunga kenikir atau marigold yang bisa menarik musuh alami Thrips.
Gunakan mulsa plastik hitam perak untuk mengurangi populasi hama.
Manfaatkan predator alami seperti kumbang Coccinellidae, tungau predator, larva Chrysopidae, dan kepik Anthocoridae.
Pasang perangkap kuning berperekat saat tanaman berumur 2 minggu.
Lakukan penyemprotan berkala dengan insektisida seperti Agrimek, Demolish, Pegasus, Bamex, atau Omite.
Ciri-ciri & Dampak:
Ulat grayak aktif menyerang pada malam hari dan bersembunyi di siang hari. Hama ini menyerang daun, tunas, dan batang muda, menyebabkan daun berlubang hingga tanaman tampak gundul.
Cara Mengatasi Ulat Grayak:
Tangkap ulat secara langsung dan musnahkan.
Manfaatkan musuh alami seperti laba-laba Oxyopes sp., Lycosa sp., dan parasitoid Eurytoma poloni. Penggunaan jamur patogen juga efektif.
Gunakan insektisida seperti Regent, Prevathon, atau Curacron secara berkala.
Ciri-ciri & Dampak:
Kutu daun berwarna hijau atau hitam, menyerang tunas, daun muda, dan batang muda tanaman cabai. Selain menghambat pertumbuhan, hama ini juga menjadi vektor penyebaran virus. Umumnya menyerang saat tanaman berusia 35–80 hari.
Cara Mengatasi Kutu Daun:
Tanam bunga atau tanaman pagar yang menarik musuh alami seperti parasitoid Lysiphlebus testaceipes dan predator Coccinella transversalis.
Gunakan insektisida yang mengandung fipronil, abamektin, atau diafenthiuron.
Ciri-ciri & Dampak:
Tungau berukuran sangat kecil dan sulit dilihat tanpa alat bantu. Hama ini mengisap cairan dari daun cabai sehingga menyebabkan daun menggulung dan berubah warna menjadi kecoklatan. Selain itu, tungau juga dapat menularkan virus.
Cara Mengatasi Tungau:
Jaga kebersihan kebun dan segera buang tanaman yang terserang.
Semprotkan akarisida seperti Kelthane atau Sanmite secara berkala.
Ciri-ciri & Dampak:
Lalat buah meletakkan telur di dalam buah cabai. Larva yang menetas akan merusak buah dari dalam, menyebabkan buah membusuk dan gugur sebelum panen.
Cara Mengatasi Lalat Buah:
Kumpulkan dan musnahkan buah yang terinfeksi. Bisa juga dibungkus dengan plastik pelindung.
Lakukan rotasi tanaman untuk memutus siklus hidup hama.
Gunakan perangkap feromon seperti petrogenol.
Semprotkan insektisida seperti Winder, Promectin, atau Cyrotex secara rutin.
Menjaga tanaman cabai dari serangan hama memang membutuhkan perhatian ekstra. Namun dengan langkah pencegahan dan pengendalian yang tepat, tanaman akan tumbuh sehat dan hasil panen pun melimpah. Jangan lupa lakukan pemantauan rutin dan kombinasikan metode pengendalian hayati, mekanis, serta kimiawi agar hasilnya lebih optimal.
Wujud Komitmen Religius Perusahaan PT Benih Citra Asia kembali melaksanakan program tahunan dengan memberangkatkan karyawan…
Jagung merupakan salah satu komoditas utama pertanian Indonesia yang terus mengalami perkembangan pesat. Salah satu…
Dalam dunia pertanian modern, memilih benih jagung hibrida yang tepat adalah langkah awal menuju panen…
As the world faces rising temperatures, erratic rainfall, and stronger storms, curly chili (Capsicum annuum)…
Curly chili peppers—also known as cabe keriting—are among the most popular chili varieties in Southeast…
Spicy flavors have become an integral part of Indonesian cuisine. From Sabang to Merauke, Indonesians…